Memperbanyak pohon pisang
cavendish merupakan jenis buah konsumsi yang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di Indonesia. Cara budidaya pisang cavendish pun terbilang mudah karena pisang ini dapat ditanam di tanah kering atau tanah persawahan.
ADVERTISEMENT
Tiga kunci utama untuk mendapatkan hasil panen pisang cavendish yang bagus adalah memilih bibit berkualitas, memupuk tanaman, dan memelihara tanaman.
Simak pembahasan mengenai cara budidaya pisang cavendish, mulai dari pemilihan bibit sampai proses panen, dalam ulasan berikut ini.
Cara Budidaya Pisang Cavendish
Ilustrasi Budidaya Pisang Cavendish. Sumber: Unsplash.com/M Rishal
Ilustrasi Budidaya Pisang Cavendish. Sumber: Unsplash.com/M Rishal
Indonesia merupakan negeri yang subur karena mendapat cahaya matahari di sepanjang tahun dan hanya memiliki dua musim, yakni hujan dan kemarau. Kondisi tersebut membuat masyarakatnya dapat membudidayakan berbagai macam jenis tanaman.
Salah satu contoh adalah budidaya pisang cavendish. Layaknya budidaya tanaman lain, budidaya pisang jenis cavendish pun meliputi enam tahap penting.
Berikut penjelasan lengkapnya tentang enam tahap untuk melakukan budidaya terhadap pisang cavendish.
1. Memilih Bibit
Pemilihan bibit merupakan tahapan pertama dan penting dalam melakukan proses budidaya. Pelaku budidaya perlu memilih bibit yang berkualitas untuk mendapatkan hasil panen yang optimal.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Budidaya Pisang Cavendish Berpeluang Menjanjikan! karya Ilmi (2021: 5), ciri-ciri bibit pisang cavendish yang berkualitas, yaitu:
Mempunyai kulit pohon dengan warna hijau sedikit gelap.
Terdapat corak hitam kemerahan.
Daun yang tumbuh pada bibit mempunyai jarak yang cukup dekat.
2. Menyiapkan Lahan
Setelah mengenal dan memilih bibit yang berkualitas, tahap selanjutnya adalah menyiapkan lahan. Proses menyiapkan lahan meliputi dua kegiatan, yakni:
Membuat saluran air agar nantinya tanaman tidak tergenang air dan membusuk.
Mengecek pH tanah dan mengusahakannya untuk stabil di angka 5. Salah satu cara mencapai pH tersebut adalah menabur kapur dengan dosis 300 kg per hektar guna menjaga kadar keasaman tanah.
3. Memupuk Lahan
Setelah saluran air dan pH tanah sesuai kebutuhan, tahap selanjutnya adalah memupuk lahan. Mengutip dari laman jogjabenih.jogjaprov.go.id, cara memupuk lahan, yaitu:
ADVERTISEMENT
Buat lubang tanam berukuran 40 x 40 x 40 cm.
Beri jarak antara satu lubang dengan lubang lain sebesar 3 – 4 meter.
Campurkan satu sendok makan pupuk NPK, satu sendok makan pupuk puradon, serta 2 kg pupuk kandang ke tanah yang akan ditanami pisang cavendish.
Biarkan selama dua minggu.
4. Menanam Bibit
Dua minggu setelah pemupukan lahan, tahap selanjutnya adalah menanam bibit. Ketika menanam, usahakan akar tanaman menyentuh tanah dan tinggi batang bibit sekitar 20 – 30 cm di atas permukaan tanah.
Setelah menanam bibit, siram bibit dengan air secukupnya. Pelaku budidaya perlu memastikan bahwa bibit serta tanah sekitar bibit tidak tergenang air agar tanaman tidak busuk.
5. Memelihara Tanaman
Setelah pembibitan tertanam, pelaku budidaya perlu melakukan pemeliharaan terhadap tanaman pisang cavendish. Pemeliharaan tersebut meliputi:
IKLAN
Pemberian pupuk setelah satu bulan penanaman.
Kemudian, dilanjutkan dengan pemberian pupuk rutin setiap tiga bulan sekali.
menolak tanah memiliki air yang cukup.
Memotong pelet yang kering.
Mencabut gulma pengganggu tanaman pisang.
Memotong jantung pisang saat bunga terakhirnya mekar agar pertumbuhan buah pisang tidak terlambat.
Penutup plastik penutup dengan ukuran besar sekitar 1 m untuk melindungi buah pisang.
6. Memanen Pisang
Panen pisang cavendish dapat dilakukan setelah pohon berusia satu tahun, yakni sekitar 12 – 13 bulan. Selain mengikuti usia pohon, panen juga dapat mengikuti musim, yakni:
Panen ketika usia buah 80 hari setelah jantung pisang keluar. Cara tersebut dapat dilakukan pada musim kemarau.
Panen ketika usia buah 120 hari setelah jantung pisang keluar. Cara tersebut dapat dilakukan di musim hujan.
IKLAN
Kesimpulannya, cara budidaya pisang cavendish meliputi enam tahap. Tahapan budidaya tersebut meliputi pemilihan bibit, persiapan lahan, pemupukan lahan, penanaman bibit, pemeliharaan tanaman, dan pemanenan. (A A)
Comments
Post a Comment